Tuesday, October 27, 2009

Hati-hati Pilih Furnitur Rotan Sintetis

Furnitur rotan sintetis banyak diminati di luar negeri. Sosoknya aduhai. Tapi hati-hati, tak sedikit rotan sintetis yang menggunakan bahan berbahaya.

Saat berburu perabot rumah, mungkin Anda pernah menemui furnitur mirip anyaman rotan. Ya itulah furnitur dari rotan sintetis. Menurut Ir. Petrus Darwis, arsitek, desainer furnitur, sekaligus pemilik showroom furnitur Puri Artha, rotan sintetis banyak dipilih karena lebih rapi daripada anyaman rotan asli.

"Rotan sintetis dibuat sesuai ukuran furnitur, jadi tidak ada sambungan antar rotan. Sambungan inilah yang sering membuat tampilan furnitur rotan kurang rapi," ujar Petrus.

Furnitur rotan sintetis juga memiliki bobot yang ringan, jadi lebih mudah dipindah-pindahkan. Mudah pula dibersihkan. Untuk menghilangkan debu yang menempel, cukup dilap dengan kain lembap. Satu lagi kelebihannya, pastinya tidak akan mendatangkan rayap.

Sekian kelebihan ini, ditambah dengan harga yang relatif terjangkau, desain menarik, membuat banyak orang tergiur memilikinya. tapi jangan sembarangan beli. Bisa-bisa Anda mendapatkan produk berkualitas rendah. Lebih parah lagi, mendapat produk dengan bahan beracun. Tidak mau, kan?

Petrus menjelaskan, bahwa ada dua bahan plastik yang banyak digunakan untuk membuat rotan sintetis, Polyethilene dan Polyvinyl Chloride (PVC). Keduanya adalah bahan plastik, bedanya polyethilene lebih aman daripada PVC. Bahan kedua ini akan mengeluarkan zat beracun melalui asap, saat terbakar.

Sayangnya, agak sulit membedakan mana rotan sintetsi yang terbuat dari PVC, dan mana yang bukan. Satu-satunya cara, ujar Petrus, adalah bertanya pada produsen. Agar tak tertipu, sebaiknya beli furnitur rotan sintetis pada produsen yang sudah memiliki reputasi baik. Bisa juga dengan membandingkan harganya. Furnitur rotan sintetis yang terbuat dari PVC biasanya dijual dengan harga lebih murah, daripada yang terbuat dari polyethilene.

Selain memilih bahan, perhatikan juga kualitas pengerjaan furnitur. Petrus membagi tips sederhana memilih furnitur rotan sintetis, yaitu dengan melihat bagian bawah furnitur. Kalau bagian bawah furnitur tidak rapi, apalagi penuh dengan stepler.

"Sambungan rotan sintetis yang baik, harus diikat satu persatu, bukan menggunakan stepler," kata Petrus.

Jadi, jangan sampai tertipu ya!

Source: ideaonline.co.id

6 comments:

LD said...

wah, bahaya juga kalo pake bahan sintetis yg beracun ya.. gimana membedakannya..? bisa kasih tipsnya..?

tyas said...

baru beli tuh buat di halaman.. tapi kok warnanya cepet buluk ya..? apa nggak boleh kena matahari langsung kali ya..

jetra said...

nice article....

red said...

tak ada rotan, plastikpun jadi...

Bisnis Internet Gratis said...

bagi saya furniture rotan sintetis hanyalah furniture dengan anyaman plastik, beda dengan rotan alami yang bertekstur natural yang tidak bisa ditiru oleh rotan buatan..., apalagi bila ditinjau dengan kenaikan minyak bumi dan produk turunannya "plastik" seharusnya rotan alami bisa menggantikan kedudukan plastik sebagai elemen pembentuk furniture..., apalagi sudah lahirnya Green Furniture. kita stop penggunaan plastik dengan begini kita jadikan rotan sebagai produk asli Indonesia seperti halnya kita mencintai Batik

Rotan Kita said...

Sangat bermanfaat sekali artikelnya, saya sedikit menambahkan untuk furniture rotan alami sangat cocok untuk furniture indoor karena anyamannya lebih halus, memberikan kesan alami pada hunian, sedangkan untuk rotan sintetis anyamannya lebih kaku..

Kami Rotan Kita - Furniture & Art, menyediakan berbagai macam furniture dari bahan rotan, enceng gondok dan banana alami, seperti : kursi makan, kursi tamu, kursi teras kursi santai, buffet/lemari dan Handicraft
Untuk mengetahui lebih jelas tentang produk kami, silahkan kunjungi website kami di http://RotanKita.com

Terima kasih...